Ekspose Hasil Penelitian Pemulihan Dampak Sosial Ekonomi Pandemi COVID-19 di DIY: Studi Kasus Program Kegiatan Pemerintah Daerah DIY Dalam Pemulihan COVID-19
Terpaan Pandemi Covid-19 di DIY mendorong tumbuhnya ketahanan daerah dan memunculkan praktik baik (best practice) dalam rangka penanganan serta pemulihan. Hal itu menjadi lesson learnt dari forum Ekspose Hasil Penelitian Pemulihan Dampak Sosial Ekonomi Pandemi COVID-19 di DIY: Studi Kasus Program Kegiatan Pemerintah Daerah DIY Dalam Pemulihan Covid-19 pada Rabu, 24 November 2021. Acara ekspose dibuka oleh Kepala Balai Penelitian, Pengembangan dan Statistik Daerah DIY (BPPSD DIY) Taurina Nugrahani, S.Kom, M.Kom. mewakili Kepala Bappeda DIY menyampaikan maksud dan tujuan penelitian sebagai kontribusi para peneliti dan fungsional perencana dalam merekam dampak sosial ekonomi pandemi dan respon yang dilakukan OPD Pemda DIY.
Dampak berat sosial ekonomi terhadap pandemi Covid-19 pada warga yang ditulis oleh Rahayu Endang Pujiati, dkk (2021) terkonfirmasi pada tanggapan Lurah Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul Wahyudi Anggoro Hadi (narasumber ekspose). Lurah Panggungharjo merespon krisis dan dampak COVID-19 dengan kerangka kerja penanganan terstruktur/ terukur, inovatif dan menjangkau seiuruh warga di Kalurahan tersebut. M. Taufiq Arrahman, Koordinator Umum Forum Pengurangan Resiko Bencana/ Forum PRB (narasumber ekspose) memberikan tanggapan bahwa di tengah masyarakat telah tumbuh ketahanan sosial ekonomi dalam merespon pandemi. Tetapi pun demikian, menurut Ketua Forum PRB Pemerintah / Pemerintah Daerah harus hadir, turut terlibat dalam kolaborasi multipihak dan lebih transparansi informasi serta ketersediaan layanan. Pak Lurah Wahyudi menyampaikan dinamika menarik dari pandemi ini adalah keluarga menjadi insitusi terpenting dibanding institusi-instusi lain yang sudah selama ini. Lurah Panggungharjo menyinggung desa yang lebih siap menghadapi pandemi daripada perkotaan terkait akses pangan dan modal sosial yang kuat. Hal itu menyiratkan bahwa Desa merupakan kekuatan penting di masa yang akan datang dalam mitigasi bencana dan pembangunan secara umum. Lebih dari 30 peserta diskusi yang berasal dari OPD, ASITA, Forum PRB, dan stakeholder terkait yang hadir via daring aktif memberikan respon dan catatan perbaikan dengan mempertimbangkan limitasi penelitian tersebut.