FGD Percepatan Pembangunan Perekonomian dengan Tema Ekonomi Biru dan Strategi Penumbuhan Ekonomi Digital
Bappeda DIY melaksanakan FGD Percepatan Pembangunan Perekonomian dengan mengusung dua tema terkait strategi perwujudan ekonomi biru dan strategi penumbuhan ekonomi digital.
Ekonomi Biru (Blue Economy) adalah konsep pembangunan ekonomi yang berfokus pada pemanfaatan sumber daya laut dan perairan secara berkelanjutan. Tujuannya adalah menyelaraskan pertumbuhan ekonomi dengan pelestarian ekosistem laut, memastikan bahwa kegiatan ekonomi tidak merusak lingkungan perairan. Konsep ini mencakup sektor-sektor seperti perikanan berkelanjutan, pariwisata bahari, energi terbarukan berbasis laut, bioteknologi kelautan, dan transportasi maritim ramah lingkungan.
Pilar-pilar utama yang tercantum dalam “Background Paper Indonesia Blue Economy Index 2023” yaitu kelestarian lingkungan, kesejahteraan ekonomi, inklusi sosial, serta ketahanan dan adaptasi.
Ekonomi digital adalah transformasi dari ekonomi konvensional yang didorong oleh teknologi
informasi dan komunikasi, dimana aktivitas ekonomi, transaksi, dan bisnis dilakukan melalui platform digital.
Diharapkan bahwa ekonomi cerdas (smart economy), atau tata kelola ekosistem ekonomi digital, akan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi regional secara keseluruhan dengan menjamin bahwa semua segmen sektor bisnis dan masyarakat di DIY akan mampu memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan produktivitas, kreativitas, dan daya saing global.
Tujuan FGD ini adalah untuk mendapatkan masukan yang konstruktif dalam mengidentifikasi potensi dan tantangan, menyusun strategi implementasi yang selaras dengan kebijakan pembangunan daerah, mendorong kolaborasi antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat, serta memformulasikan rekomendasi kebijakan perencanaan pembangunan dalam pengembangan ekonomi biru dan ekonomi digital di Daerah Istimewa Yogyakarta.