Forum Pembangunan Daerah
Lebih dari 60% kehidupan perekonomian di DIY disokong oleh UMKM. Bahkan, sektor UMKM tetap mampu bertahan di masa krisis ekonomi. Sehubungan dengan hal tersebut, Pemda DIY bekerja sama dengan The Smeru Reasearch Institute dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menyelenggarakan Forum Pembangunan Daerah bertema "Pengembangan UMKM dan Peningkatan SDM berkualitas untuk Pemulihan Ekonomi, Penurunan Kemiskinan dan Ketimpangan Pasca Pandemi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Senin (8/8) di Ruang Radyo Suyoso Bappeda DIY.
Dalam pertemuan tersebut Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X menyampaikan bahwa Pemda DIY telah memprioritaskan UMKM dalam proses digitalisasi ekonomi. Hal ini dilakukan melalui pengembangan aplikasi lokapasar lokal bernama "Sibakul". Aplikasi ini merupakan program penguatan koperasi dan UMKM berbasis web yang memfasilitasi Koperasi dan UMKM dalam hal legalitas usaha, jaringan usaha dan pemasaran, pasar digital, serta pembinaan usaha.
Lebih lanjut, Veto Indrio dari The Smeru Research Institute pun menerangkan analisis timnya atas data longitudinal pemanfaatan internet oleh UMKM bahwa terjadi peningkatan jumlah UMKM yang menggunakan internet pada 2021 (59,64%) dibandingkan tahun 2018 (43,13%). Senada dengan pengakuan kedua informan ini, studi kuantitatif The Smeru pun menemukan bahwa UMKM yang menggunakan internet di masa pandemi lebih tinggi probabilitasnya untuk tetap beroperasi dibandingkan UMKM yang tidak menggunakan internet sama sekali. Data ini senada dengan pengakuan salah satu informan, diketahui bahwa pada tahun 2021 usaha akan sangat sulit berjalan tanpa dukungan internet. Bahkan UMKM yang menjalankan bisnis offline pun tetap membutuhkan dukungan internet sebagai alat komunikasi dengan pelanggan. Pengakuan ini pun diperkuat dengan informan lain yang menyatakan bahwa keberadaan jasa transportasi online membantu usaha UMKM tetap berjalan meskipun tidak ada konsumen yang datang secara langsung ke warungnya.
